9 Desember 2010

2013, Masyarakat Tak Lagi Pakai Premium dan Solar


foto
Seorang konsumen tidak mendapatkan BBM jenis premium di SPBU, Jalan Yos Sudarso, Palopo, Sulawesi Selatan.

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi menargetkan BBM subsidi jenis premium dan solar tidak akan dikonsumsi lagi oleh masyarakat Indonesia pada bulan Juli 2013 mendatang.

Badan Pengatur Hulu berencana untuk memulai pembatasan pada bulan Januari 2011 dengan membatasi pemakaian premium terlebih dahulu.""Itu termasuk pula dengan implementasi pelaksanaan pembatasan nantinya, dan nanti juga dikerahkan oleh pemerintah untuk itu," kata Tubagus

Secara rinci, BPH merencanakan untuk melakukan pembatasan dimulai dari Wilayah Jabodetabek dengan membatasi premium pada bulan Januari, dan solar mulai pada bulan Juli 2011. Berlanjut dengan pembatasan di Jawa dan Bali dengan premium pada bulan Juli 2011 dan solar mulai Oktober 2011. Kota - Kota besar Sumatera (premium dan solar mulai Januari 2012), Seluruh Sumatera dan Kota-kota besar Kalimantan (Pembatasan Premium dan Solar mulai Juli 2012), Seluruh Kalimantan dan Kota-Kota besar Sulawesi (mulai Januari 2013), dan seluruh Sulawesi mulai Juli 2013.

Proyeksi tersebut sesuai dengan opsi yang sempat diusulkan yaitu semua kendaraan plat hitam tidak diperbolehkan menggunakan BBM bersubsdi. Namun, Tubagus juga menembahkan bahwa lembaganya hanya bertugas mengatur dan mengendalikan apapun nanti opsi yang dipilih oleh DPR dan pemerintah."Kalau di ambil opsi A kami siap. Bila opsi B, kami juga akan melakukan persiapan," katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Energi DPR RI, Zainudin Amali, menyatakan bahwa hingga saat ini dewan belum bisa menyatakan sikapnya soal pembatasan."Karena pemerintah saja belum memberikan usulan yang resmi kepada kami," ujarnya.

DPR telah mengundang Kementerian Energi untuk membahas bersama soal pembatasan tersebut pada hari kamis mendatang."Kalau Kamis nanti mereka beri usulannya, pasti kami putuskan mana pembatasan yang akan kami pilih," katanya.


Sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/bisnis/2010/12/06/brk,20101206-297164,id.html

8 komentar:

  1. Kalo memang pemilik mobil plat item harus pakai pertamax, harga pertamax juga harus stabil, jangan tiap minggu harganya selalu naik dn tdk kira-kira dr 6275 naik jadi 6650 skg 6900 pertamina juga jgn arogan merasa sebagai penguasa BBM mainkan harga seenaknya aja.

    BalasHapus
  2. Saya tidak percaya kendaraan plat hitam dilarang menggunakan bbm bersubsidi bisa berjalan mulus, Indonesia sekarang ini tidak mungkin bisa disiplin menerapkan hal tersebut pasti terjadi penyelewengan....

    BalasHapus
  3. GW JUGA KAGET TD BELI PERTAMAX 6900 ... SIALLL .. NYESEL BGT GW

    BSOK2 BELI PREMIUM LG DAH GW

    BalasHapus
  4. PEMERINTAHAN BBM (BENER BENER MABOOKKKK...!!!) negara kaya minyak kug rakyatnya gak boleh nikmatin...

    BalasHapus
  5. untuk anonim yang pertama, masalahnya harga pertamax disesuaikan dengan harga minyak dunia. artinya bila kita beli pertamax disini maka harganya gak jauh beda bila beli diluar negri.

    alasan ini pula yang bikin kasus penyelundupan BBM subsidi.

    BalasHapus
  6. yang ga habis pikir...kita negara termasuk penyedia minyak bumi tapi diekspor mendapatkan devisa tinggi....untuk rakyat nikmati harga yang sama dengan tingkat harga luar negeri kan lucu jadinya...

    BalasHapus
  7. Gak apa-apa pake pertamax, cz kendaraan lebih enak dinaikinya... gak apa-apa keduax(premium) dihapus dari muka bumi endonesa BUT pertamaxnya disubsidi dong walo gak sebanyak premium. biar dana yang untuk subsidi dialokasikan untuk pembangunan sarana PENDIDIKAN, banyak tu sekolahan yang hampir ambruk di kotaku. tapi kalo cuma jadi makanan ( dikorupsi para KEPARAT di atas sono ) ampun dah.

    BalasHapus

Related Posts with Thumbnails