4 Desember 2010

Mark Boyle, Manusia yang Hidup Tanpa Uang



Setiap manusia yang hidup hampir tidak mungkin dipisahkan oleh uang. Hampir semua hal di dunia berhubungan dengan uang. Hal ini tidak berlaku bagi Mark Boyle. Sejak November 2008, pria 31 tahun ini hidup tanpa uang sepeser pun.

Boyle saat ini tinggal di salam sebuah mobil caravan yang ia dapatkan secara gratis dari Freecyle (uk.freecycle.org). Caravan ini ia parkir di dekat sebuah pertaniah organik di Bristol, Inggris. Di pertanian tersebut, Boyle menjadi sukarelawan selama tiga hari dalam seminggu.


Selama ini dia menanam sendiri berbagai bahan makanan, kemudian memasaknya dengan kompor kayu bakar. Bagaimana dengan listrik? dia menggunakan energi solar (alatnya dia beli 360 pound sebelum dia hidup tanpa uang). Dia punya telepon genggam hanya untuk telepon genggam masuk dan punya laptop yang menggunakan energi solar.


Sebelum memutuskan hidup seperti ini, Boyle telah menjadi vegetarian selama enam tahun. Pada 2007 Boyle mulai dengan Freeeconomy, sebuah jaringan online yang mendorong orang-orang untuk membagi keahlian masing-masing. Saat ini jaringan online tersebut memiliki 17 ribu anggota.
Pengalaman hidup Boyle selama setahun tanpa uang ini dibukukan olehnya. Bukunya berjudul The Moneyless Man: A Year of Freeeconomic Living. Buku ini dijual dengan harga 10,99 Poundsterling yang baru keluar baru-baru ini.

Dalam bukunya, Boyle menuliskan, inspirasinya menjadi ‘moneyless man’, awalnya adalah pub, saat dia nongkrong dengan temannya. Mereka ngobrol ngalor ngidul soal masalah yang ada di dunia ini, dari lingkungan yang rusak, perang, percobaan hewan, sampai pada suatu kesimpulan bahwa semua ini rusak karena uang.

Boyle akhirnya mencoba untuk hidup tanpa uang, Dia menjual rumah kapalnya di Bristol, dia juga berhenti dari tempatnya bekerja, sebuah perusahaan makanan organik. Kemudian dia membuat daftar, hal apa saja yang bisa dapatkan tanpa harus membeli dan mencoba menggantikan beberapa benda, misalnya, untuk pasta gigi saya memakai campuran tulang sotong dengan biji adas liar. Nah, untuk benda yang tidak tergantikan, Boyle benar-benar meninggalkan, seperti Ipod. “Saat ini kicauan burung adalah Ipod saya,” ujarnya.

Hidup tanpa uang ini sebenarnya dia jalani hanya untuk setahun, tapi ternyata dia sangat menikmati. “Saya sangat bahagia,” ujar Boyle. Orang tua Boyle sempat heran dengan eksperimen ini. Tapi setelah dijelaskan mereka mengerti dan mendukung. Bahkan mereka ingin mencoba hidup seperti Boyle.


Boyle sempat frustasi dalam hal menjalankan pertemanan tanpa uang, karena tradisi di sana biasanya saling traktir di antara teman. Tapi masalah ini terpecahkan, dia mengundang teman-temannya datang ke caravan.

Saat ini Boyle hidup membujang, tapi gara-gara buku dan blognya, banyak perempuan yang mendekatinya. Boyle tidak menutup kemungkinan untuk berkencan dan berpacaran. “Saya sangat beruntung bila nantinya dapat pacar yang tidak peduli dengan uang, bahkan hidup tanpa uang,” ujarnya.


Sumber : http://www.ibnu07.co.tv/2010/12/mark-boyle-manusia-yang-bisa-hidup.html

6 komentar:

  1. saya berminat memiliki bukunya, cuma belinya pakai apa....? ngirim ke indonesia biayanya dibayar pakai apa....?

    BalasHapus
  2. pake Daun aja gan mudah-mudahan orang yg jualnya ngeti. hehehe

    BalasHapus
  3. iya betapa menyenangkan hidup bebas tanpa uang tanpa kemunafikan tanpa rasa iri dengki karna alam menyediakan banyak sekali, tapi bagaimana mungkin? ah hidup! yang penting kita selalu mensyukuri apa yang ada kurasa sudah cukup. tapi keliatannya dia menikmati sekali.

    BalasHapus
  4. Di indo tuh bynk yg hidup tanpa uang..

    makan pungut..
    minum selokan..
    rokok minta..
    tidur jalanan..
    entertainment numpang..

    hahahhaha

    BalasHapus
  5. seru juga kayaknyaaa....smoga segera terwujud punya komunitas moneyless,kembali k jaman barter

    BalasHapus
  6. Hebat dan sangat Inspiratif. Secara kebetulan apa yang dilakukan mark tdiak beda dengan apa yang aku lakuin. Karena dorongna pekerjaan aku juga terbiasa hidup tanpa uang karena kerjanya di dalam hutan dan tidak ada sedikitpun berinterkasi dengan yang namanaya uang. Kecuali semua bahan makanan atau logistik yang dibeli duengan uang. "Kicauan burung adalah IPODku" pernytaan yang benar-benar realistis sekali sekarang ..
    Ayo siapa yang mau mencoba?

    BalasHapus

Related Posts with Thumbnails